MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO
PROPOSAL
ATA 2018/2019
Karina Ari Mukti / 23115658
3KB05
SISTEM KOMPUTER
(S1)
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
Segala
puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Kami juga berharap makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan, memberikan informasi, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Depok, 10 Januari 2018
Penulis
Kepercayaan terhadap perbankan tidak
hanya terkait dengan keamanan simpanan nasabah di bank tersebut, tetapi juga
terhadap keamanan sistem dan prosedur, pemanfaatan teknologi serta sumber daya
manusia dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.
Salah satu aspek risiko yang hingga
kini belum banyak diantisipasi adalah kegagalan transaksi perbankan melalui
teknologi informasi (technology fraud) yang dalam risiko perbankan masuk
kategori sebagai risiko operasional. Secara umum, risiko operasional, menurut
Basel Accord, didefinisikan sebagai kerugian akibat terjadinya kegagalan akibat
faktor manusia, proses, dan teknologi yang menyebabkan terjadinya
ketidakpastian pendapatan bank.
Seiring dengan kemajuan teknologi
informasi, proses operasional sebagian besar bank saat ini dilakukan selama 24
jam tanpa mengenal batasan jarak, khususnya bagi bank-bank yang telah dapat
melakukan aktivitas operasionalnya melalui delivery channels, misalnya ATM,
internet banking, phone banking, dan jenis transaksi media elektronik banking
lainnya.
Dengan
demikian, ngendalian dan pengawasan operasio- nal harus dilakukan pula secara
24 jam dan harus bersifat menyeluruh. Peng-awasan dan pengendalian operasional
ndak dapat lagi dilakukan dengan metode sample semata untuk memastikan bahwa
operasional bank telah berjalan dengan baik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya
makalah ini adalah :
1. 1. Memecahkan masalah untuk
mengantisipasi praktik cyber crime.
2. 2. Memberikan solusi pada perusahaan
khususnya perusahaan bank untuk memperketat keamanan sistem yang berbasis IT,
seperti transaksi ATM, E-Banking, proteksi account bank, dll.
3. 3. Mencegah terjadinya kerusakan sistem
database, pencurian dan perusakkan data (Cracker).
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan perbankan yaitu :
1. Terjaminnya keamanan sistem database
suatu bank dari berbagai tindak kejahatan seperti pencurian data, perusakkan
sistem dan penggandaan data.
2. Mereduksi tindak kejahatan pada
perusahaan perbankan, terutama memperkuat keamanan fasilitas E-Banking dan ATM.
ANALISIS
PERUSAHAAN
1.1
PROSPEK
USAHA
Dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang IT
ini dan semakin berkembangnya peran teknologi dalam kehidupan masyarakat, maka
perusahaan ini diprediksikan akan terus bertahahan dan maju untuk membantu
perusahaan-perusahaan yang berbasis IT khususnya perbankan untuk membantu
pengamanan fasilitas IT atau E-Banking pada perbankan sehingga mereduksi
terjadinya tindak kriminal.
1.2
SASARAN
Produk software ini bertujuan untuk memberikan sistem
keamanan pada fasilitas IT. Sehingga perusahaan-perusahaan yang memiliki
fasilitas IT dan sistem database seperti E-Banking pada perbankan menjadi
partner yang tepat untuk dijadikan mitra kerja sama dalam pengembangan software
ini.
1.3
RISIKO
Evaluasi tentang Usaha
(Analisis SWOT)
·
Kelebihan
(Strength) Dengan produk IT yang
berkualitas, perusahaan ini dapat memenuhi kebutuhan client (Perusahaan
berbasis IT) yang membutuhkan pengamanan sistem IT perusahaan yang membutuhkan
seperti perusahaan perbankan.
·
Kelemahan
(Weaknes) Persaingan pasar
dengan perusahaan luar yang memiliki sumber daya manusia lebih handal dan juga
fasilitas teknologi yang lebih mumpuni.
·
Peluang
(Oportunity) Peluang
sangat terbuka karena banyak perusahaan yang membutuhkan pengamanan untuk
fasilitas IT perusahaan mereka.
·
Ancaman
(Threaty) Munculnya
Perusahaan - perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan
Mael IT Coporation sehingga menimbulkan persaingan.
BAB III
PELAKSANAAN
PROYEK
Proyek adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan sesuatu atau
serangkaian kegiatan yang mencakup seluruh aspek yang menyangkut kepentingan,
untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya tidak terlepas dari unsur-unsur
manajemen.
Aturan-aturan yang membatasi pelaksanaan proyek adalah :
1 1. SPK/SPMK
2 2. Kontrak dan dokumen kontrak
3 3. Surat perjanjian antara Pimpro/pimbagpro dan kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan)
4 4. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)
5 5. Gambar kerja :
·
Shop drawing
·
As built drawing
Tahap-tahap pelaksanaan proyek
ada 3 macam yaitu
1.
Tahap pra pelaksanaan proyek
Tahap pra pelaksanaan proyek ini
meliputi :
a.
Membuat
persiapan/program secara detail untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
b.
Acuannya
·
Dokumen kontrak
·
RAB dan RAP
·
Dokumen-dokumen lain
c.
Kontraktor
·
Memberikan jaminan
bank dan uang muka
·
Mempelajari isi
kontrak
Dalam hal ini kontrak dibagi menjadi dua macam yaitu :
i.
Kontrak lumpsum
Kontrak
lumsum adalah kontrak yang dilaksanakan sesuai dengan gambar dan RKS dalam
dokumen lelang yang nilainya pasti dan mengikat, kuantitas dari masing-masing pekerjaan
relatif pasti, gambar-gambar rencana dan spesifikasi lengkap terperinci.
ii.
Kontrak unit price
Kontrak
unit price adalah kontrak pengadaan barang / jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yg pasti &
tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang
volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara. Pembayaran kepada
penyedia jasa / kontraktor pelaksanaan berdasarkan hasil pengukuran bersama
terhadap volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan.
d.
Merupakan masa mobilisasi (1-5 bulan)
·
Masa ini strategis, kelancaran pada masa ini menentukan kelancaran
pekerjaan selanjutnya
·
Sering dilaksanakan review design
e.
Persiapan administratif yang dilakukan
·
Surat menyurat (dengan pejabat setempat, pimpro/bagpro maupun konsultan)
·
Membuat surat tugas (internal)
·
Membuat laporan intern dan ekstern
f.
Persiapan teknis yang dilakukan
·
Struktur organisasi proyek
·
Time schedule atau master schedule
·
Metode kerja/metode pelaksanaan
·
Kantor lapangan (base camp, gudang, direksi keet)
·
Bangunan utilitas (PLN, Telkom, PDAM)
·
Survey letak quarry
·
Membuat shop drawing
·
Pengukuran
·
Membuat fasilitas penunjang (Access road, jembatan darurat, pagar pengaman)
2.
Tahap
pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan
proyek konstruksi secara umum. Dalam tahap pelaksanaan ada tiga target yang
harus dicapai, yaitu :
·
Taget prestasi
·
Target waktu
·
Target biaya
Dalam tahap ini memungkinkan sekali
untuk terjadiya perubahan metode kerja dan reshedulling. Dalam pelaksanaan pada
tahap ini harus selalu dilakuan hal berikut ini :
·
Pengendalian biaya/keuangan (pengendalian bahan, alat, pekerja)
·
Pengendalian waktu (rencana kerja realistis, memperhatikan
pekerjaan-pekerjaan kritis, evaluasi kurva S)
·
Pengendalian mutu (memperhatikan spesifikasi teknis)
3.
Tahap akhir
pelaksanaan
Ini adalah tahap saat
proyek sudah selesia dilaksanakan PHO dan FHO. Pada tahap ini diusahakan proyek
tidak terlambat, karena apabila terlambat akan terkena denda sebesar 1% dari
nilai kontak sampai setinggi-tingginya 10% dari nilai kontrak. Tenggang
waktu antara PHO dan FHO adalah masa pemeliharaan. Semua cacat pada bangunan
yang terjadi pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab penuh dari
kontraktor untuk memperbaikinya.
BAB IV
BIAYA KEGIATAN
PROYEK
A. Biaya
Hardware
No
|
Nama
|
Harga Satuan
|
Banyak
|
Jumlah
|
1
|
Komputer
|
Rp 6.000.000,-
|
90
|
Rp
540.000.000,-
|
2
|
Printer
|
Rp 500.000,-
|
90
|
Rp 45.000.000,-
|
Total
|
Rp
585.000.000,-
|
B. Biaya
Software
No
|
Nama
|
Harga Satuan
|
Banyak
|
Jumlah
|
1
|
Paket MS Office
|
Rp 1.700.000,-
|
90
|
Rp 153.000.000,-
|
2
|
Paket Original OS
|
Rp 1.500.000,-
|
90
|
Rp 135.000.000,-
|
Total
|
Rp 288.000.000,-
|
C. Perlengkapan Alat Kantor
No
|
Nama
|
Harga satuan
|
Banyak
|
Jumlah
|
1
|
Meja Kerja
|
Rp 2.000.000,-
|
90
|
Rp 180.000.000,-
|
2
|
Kertas A4 x 100 Rim
|
Rp 50.000,-
|
1 pack
|
Rp 50.000,-
|
3
|
Lemari Arsip Kerja
|
Rp 4.000.000,-
|
50
|
Rp 200.000.000,-
|
Total
|
Rp 385.000.000,-
|
D. Biaya Sumber Daya Manusia
No
|
Nama
|
Harga satuan
|
Banyak
|
Jumlah
|
1
|
Personal Trainer
|
Rp 20.000.000
|
10
|
Rp 200.000.000,-
|
2
|
Sistem Analis
|
Rp 10.000.000
|
10
|
Rp 100.000.000,-
|
3
|
Programmer
|
Rp 6.000.000
|
50
|
Rp 300.000.000,-
|
Total
|
Rp 600.000.000,-
|
Total Investasi = Rp 1. 858.000.000,-
BAB V
PENUTUP
Dalam merancang atau membuat suatu topologi jaringan harus berdasarkan
kebutuhan, bukan keuangan. Pada saat semua rancangan jaringan dibuat sesuai
dengan fungsi dan kebutuhanya, maka jaringan itu akan berjalan dengan baik.
Sebaliknya, jika sisi pemanfaatanya kurang, maka jaringan itu hanya sebagai
hiasan mewah di kantor anda, sedangkan jika pemakaian berlebih mengakibatkan
Jaringan Komputer di kantor anda menjadi crowded atau berjalan dengan tidak
semestinya.
DAFAR
PUSTAKA
http://endidwikristianto.blogspot.com/2012/10/contoh-proposal-proyek-jaringan.html
https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/tahap-pelaksanaan-proyek
http://theflowerofsky.blogspot.com/2012/10/proposal-pengajuan-proyek-jaringan.html
http://asrofilazuardi.blogspot.co.id/2014/12/tugas-proposal-manajemen-proyek-dan.html
https://iammuhamadiqbal.wordpress.com/2014/01/20/proposal-ii-manajemen-proyek-resiko/
Thanks infonya. Oiya ngomongin fintech, saya tertarik banget waktu tau ada fintech yang namanya Danain. Pas saya cari tau lebih dalam, ternyata fintech itu kategorinya P2P Lending yang menggunakan jaminan emas dalam skema bisnisnya. Cerita awal mula berdirinya juga menarik banget. Lebih lengkapnya bisa temen-temen liat di sini ya: Sejarah platform Danain
BalasHapus