Peran IT Dalam Dunia FinTech (Financial Technology)
Pengertian Financial Technology
Pengertian finansial dapat
mencakup beberapa aspek, misalnya ilmu keuangan dan aset lainnya, pengelolaan
atau manajemen aset tersebut, dan bagaimana menghitung dan mengatur risiko
proyeknya. Finansial berarti mempelajari kemampuan individu, bisnis, dan organisasi untuk mengelola,
meningkatkan, mengalokasi, juga menggunakan sumberdaya moneter yang sejalan
dengan waktu serta menghitung risiko dan menentukan prospek. Finansial juga dapat berarti
administrasi yang mengelola urusan keluar masuknya uang pada sebuah institusi
atau lembaga. Finansial sangat bergantung pada manajemen yang baik, terkontrol,
dan dapat dipertanggungjawabkan pada semua pihak yang bersangkutan. Intinya,
finansial dapat diartikan sebagai segala aspek yang berkaitan dengan uang.
Finansial juga berarti segala hal yang juga meliputi perputaran dan pengelolaan
uang, lebih singkatnya.
Pengertian Teknologi adalah
berbagai keperluan serta sarana berbentuk aneka macam peralatan atau sistem
yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia. Teknologi
berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya
‘keahlian’ dan logia artinya ‘pengetahuan’. Pada awalnya makna
teknologi terbatas pada benda- benda berwujud seperti peralatan- peralatan atau
mesin. Seiring berjalannya waktu makna teknologi mengalami perluasan. ia tidak
terbatas pada benda berwujud, melainkan juga benda tak berwujud. semisal
perangkat lunak, metode pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain
sebagainya.
Penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari
tersebut telah mengubah perilaku masyarakat hampir pada semua aspek kehidupan,
seperti jual beli secara online (e-commerce), interaksi sosial secara
digital, buku elektronik, koran elektronik, transportasi publik (taksi dan
ojek), layanan pendukung pariwisata, dan juga financial technology (FinTech).
Perkembangan ekonomi digital ini tidak hanya didukung
oleh lembaga jasa keuangan yang telah ada, seperti perbankan, pasar modal,
asuransi, dan perusahaan pembiayaan, namun juga oleh para perusahaan pemula
yang secara inovatif memanfaatkan teknologi untuk menyediakan layanan keuangan
atau disebut FinTech – Financial Technology.
Teknologi Finansial,
juga dikenal sebagai FinTech,
adalah industri ekonomi terdiri dari perusahaan yang menggunakan teknologi
untuk membuat layanan keuangan yang lebih efisien. Perusahaan Teknologi
Finansial umumnya startups mencoba untuk disintermediate kewajiban sistem
keuangan dan menantang perusahaan tradisional yang kurang bergantung pada
perangkat lunak. Fintech merupakan industri berbasis teknologi yang menyediakan
berbagai jasa keuangan. Terdapat beberapa layanan Financial Technology seperti
pembayaran, peminjaman, pembiayaan, perencanaan keuangan, investasi. Contoh :
Investree yang merupakan perusahaan Fintech dalam bidang pembiayaan dan
pendanaan, Faspay dalam hal transaksi pembayaran.
FinTech
bersama
dengan para pelaku usaha e-commerce dan start-up company (UMKM) merupakan
pemain utama dalam perekonomian digital. Bidang usaha FinTech merupakan layanan
keuangan berbasis digital yang terbentang mulai dari sistem pembayaran, layanan
perbankan, layanan asuransi, pinjaman, urun dana, hingga sekedar advis atau
pembelajaran kepada masyarakat melalui media digital. Sedangkan e-commerce antara
lain berupa toko online, pasar online (digital marketplace), layanan
transportasi online, dan layanan dukungan pariwisata online.
Secara umum, layanan keuangan berbasis digital yang saat
ini telah berkembang di Indonesia dapat dibedakan ke dalam beberapa kelompok,
yaitu payment channel/system, digital banking, online/digital insurance,
Peer-to-Peer (P2P) Lending, dan crowdfunding.
Payment channel/system merupakan
layanan elektronik yang menggantikan uang kartal dan uang giral sebagai alat
pembayaran, antara lain Alat Pembayaran Menggunakan Kartu dan e-Money. Di
samping itu, terdapat jenis alat pembayaran elektronik lain yang telah
digunakan oleh sebagian masyarakat dunia, yaitu sistem pembayaran berbasis
kriptografi (blockchain) seperti Bitcoin. Info terakhir, pengiriman uang juga
sudah bisa dilakukan dengan aplikasi Facebook Messenger.
Digital banking merupakan
layanan perbankan yang memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan
nasabah. Masyarakat di Indonesia telah cukup lama mengenal perbankan elektronik
seperti ATM, EDC, internet banking, mobile banking, SMS banking, phone
banking, dan video banking. Selain itu, beberapa bank juga telah
meluncurkan layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) sesuai kebijakan
OJK dengan nama Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif
(Laku Pandai) yang utamanya ditujukan kepada masyarakat yang belum memiliki
akses ke perbankan.
Masih banyak penerapan teknologi lainnya dalam dunia
finansial, selain itu kesiapan masyarakat melalui perubahan perilaku, dan
kesiapan para pelaku usaha, kemajuan ekonomi digital di Indonesia hanya dapat
terwujud jika didukung oleh infrastruktur TI seperti tersedianya sistem
aplikasi yang handal (mobile application, web application, artificial
intelligence, robotic, Big Data Analytics), koneksi jaringan yang baik (broadband
internet, 4G, Google Balloon), data center yang murah dan handal (co-location,
managed service, clouds computing), identitas penduduk yang valid (KTP
elektronik), dan teknik otentikasi yang kuat (cryptography, digital signature,
digital certificate, one time password, biometric verification).
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan lembaga
jasa keuangan dan penggiat FinTech untuk mendukung ekonomi digital di
Indonesia. Namun satu hal yang pasti, ekonomi digital itu adalah suatu
keniscayaan. CEO di lembaga jasa keuangan harus siap mengantisipasinya. Penulis
teringat ucapan terakhir CEO Nokia, yang pernah menguasai pasar handphone di
dunia, pada saat mengumumkan penutupan bisnis handphone Nokia dia
mengatakan “we didn’t do anything wrong, but somehow, we lost… ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar